hujan dan kamu
beberapa malam, tidurku ditingkahi gemericik hujan. waaah bener-bener bikin tidur tambah pulas. tapi jadi kedinginan. aku beranjak untuk membenarkan selimutku. tak sengaja mataku bersitatap dengan seberkas cahaya lampu di luar. dari jendela yang tersingkap. kuhampiri jendela. urung kututup. karena hujan jadi begitu indah di bawah sinar lampu itu. aku seolah mendengar suaramu. Aku seneng banget liat tetesan hujan dari bawah lampu. Bagus banget deh. kayak jutaan jarum yang jatuh menghujam bumi. itu katamu. kualih pandang ke samping. kanan. kiri. tapi tak kutemui kamu di sana. heiii... di sini hujan. kemarilah. ayo kita nikmati hujan ini.
buat si pecinta hujan
tetaplah di sini, menikmati hujan bersamaku
buat si pecinta hujan
tetaplah di sini, menikmati hujan bersamaku
Romantis abis nih. Siapa yang kaupanggil-panggil itu?
Posted by
budi maryono |
7:23 PM
waduh mas budi, itu cuma seorang teman yang sekarang dah jadi makin jauh aja rasanya.moga dia mendengar panggilanku ya
Posted by
bidadari badung |
11:32 PM