haRi yaNg TerLewaT
21 April...masih di tahun 2006. terlewat sudah beberapa hari. sebuah hari yang diharapkan dapat dimulai dengan seberkas sinar yang semoga bisa sebenderang sinar yang didapat Kartini hingga dia dapat menulis sebuah buku yang penuh penerangan bagi kaumnya, kita. habis gelap terbitlah terang. itu harapan yang didengungkan Kartini. namun lihatlah, Kartini. terang itu ternyata menyilaukan. kebebasan itu ternyata terlalu membebaskan. lihatlah, Kartini. semoga kau sudah kehabisan air mata, juga kata, hingga kau hanya mampu menatap tanpa mengejapkan mata, melihat anak cucumu, kaum yang dulu begitu kau perjuangkan kemerdekaannya. kini, perempuan sudah sejajar dengan laki-laki, katanya. sekarang, sudah banyak perempuan pintar, kelihatannya. saat ini, perempuan bahkan menjadi makhluk paling pandai di muka bumi, sepertinya. perempuan bisa jadi guru, perempuan bisa jadi dokter, bahkan perempuan bisa jadi presiden. selebihnya, perempuan dengan segala hal yang pas-pasan. pas disuruh baca, dia bisa. pas disuruh masak, dia mampu. pas diminta menulis, dia sanggup. pas ditanya siapa yang sedang operasi face off di Surabaya, dia ngerti. tapi, pas gak bisa jadi dokter, dia bisa jadi bu dokter. pas gak kesampaian jadi presiden, dia setidaknya bisa berusaha jadi ibu presiden. hebat benar perempuan sekarang. belum lagi jika sempat lihat perempuan2 penghias layar kaca. wah, tak ada perempuan yang jelek. hebat ya. selamat ya, Kartini.
