tontonan hari minggu
setelah lelah berpeluh sepanjang pekan, kayaknya minggu jadi hari yang paling menyenangkan. hey! my pillow! satu yang pengen banget aku peluk di akhir minggu. tapi.... sambil nonton tivi enak juga.
klik. tivi nyala. agak-agak keder bentar kena efek pesawat lewat. bingung cari-cari tontonan yang bisa bener-bener bikin minggu jadi nyaman. humm... akhirnya berenti di satu channel yang nayangin sekelompok anak lagi mancing di dermaga. waahh...puengen. abis itu mereka jual ikan tangkepan mereka, trus uangnya mereka beliin sepatu olahraga. sepatu itu ternyata untuk seorang teman perempuan mereka yang pengen banget ikut lomba lari di sekolah esok harinya. waaah....so sweet! adegan selanjutnya masih tentang anak-anak itu yang membuat sepeda dari kayu. hiii... aneh. rodanya juga dari kayu. untuk menaikinya dibutuhkan kerjasama dua anak. yang satu duduk di jok, yang lain mendorong dari belakang. sepeda lari kencang menuruni bukit.anak-anak tertawa. waahh....tawa lepas yang begitu polos. jadi pengen nie.senengnya liat mereka. tapi, durasi lah yang berkuasa di jagad layar kaca ini. ketika jam tua berdentang 8 kali. akhirnya aku harus rela menunda untuk melihat tawa ini seminggu lagi. yaah....
acara berganti. hei, ternyata masih menampilkan anak-anak mungil. tapi yang ini beda. kalau tadi bocah-bocah pelosok dengan hutan, bukit, laut dan sungainya. kini yang ada hanya bocah-bocah berkulit halus dengan keranjang belanja di tangan mereka. mereka harus adu cepat mengumpulkan semua barang-barang yang sedianya digunakan untuk memasak. ya, inilah acara dapur anak-anak. mereka adu lari di supermarket dan adu pinter masak. waaah....lucu juga liat tingkah polah mereka. saat kembali aku harus berpisah dengan bocah-bocah layar kaca itu, sedih yang sama tetap terasa.
tapi...... ada yang masih membekaskan satu kalimat baru. ternyata, banyak yang berbeda dari dua kelompok bocah tadi. satu di pelosok yang, asli, masih seger banget langitnya. yang lain di antara sesaknya polusi jakarta. fuiih. kalo disuruh milih mending aku yang pertama. biar di pelosok, tapi aku kan bisa ngerasain lari di lapangan, nyebur ke laut, nyari kura-kura di tepi sungai, wah banyak deh. pengen.pengen.pengen! jadi yang kedua? gak kebayang deh. masak iya, masih eSDe juga belom lulus, udah konsumtif banget ajarannya. mana di Jakarta pula. sesek denger namanya.
tapi, ada kabar gembira, teman. ternyata si 'dapur gila' itu bakal abis masa tayangnya, bakal diganti acara laen. moga aja yang gantiin lebih baek.
oke. just suggest. if u have a child / a lil bro/sis, just let them watch both of those programs. let them be what they wanna be. biar kata kamu kayak aku yang senengnya liat bocah lari-larian di hutan ato cebur-ceburan di laut, tetep aja gambaran yang paling deket ya yg kedua. take it easy. kita kan masih bisa kasih tau mereka.
klik. tivi nyala. agak-agak keder bentar kena efek pesawat lewat. bingung cari-cari tontonan yang bisa bener-bener bikin minggu jadi nyaman. humm... akhirnya berenti di satu channel yang nayangin sekelompok anak lagi mancing di dermaga. waahh...puengen. abis itu mereka jual ikan tangkepan mereka, trus uangnya mereka beliin sepatu olahraga. sepatu itu ternyata untuk seorang teman perempuan mereka yang pengen banget ikut lomba lari di sekolah esok harinya. waaah....so sweet! adegan selanjutnya masih tentang anak-anak itu yang membuat sepeda dari kayu. hiii... aneh. rodanya juga dari kayu. untuk menaikinya dibutuhkan kerjasama dua anak. yang satu duduk di jok, yang lain mendorong dari belakang. sepeda lari kencang menuruni bukit.anak-anak tertawa. waahh....tawa lepas yang begitu polos. jadi pengen nie.senengnya liat mereka. tapi, durasi lah yang berkuasa di jagad layar kaca ini. ketika jam tua berdentang 8 kali. akhirnya aku harus rela menunda untuk melihat tawa ini seminggu lagi. yaah....
acara berganti. hei, ternyata masih menampilkan anak-anak mungil. tapi yang ini beda. kalau tadi bocah-bocah pelosok dengan hutan, bukit, laut dan sungainya. kini yang ada hanya bocah-bocah berkulit halus dengan keranjang belanja di tangan mereka. mereka harus adu cepat mengumpulkan semua barang-barang yang sedianya digunakan untuk memasak. ya, inilah acara dapur anak-anak. mereka adu lari di supermarket dan adu pinter masak. waaah....lucu juga liat tingkah polah mereka. saat kembali aku harus berpisah dengan bocah-bocah layar kaca itu, sedih yang sama tetap terasa.
tapi...... ada yang masih membekaskan satu kalimat baru. ternyata, banyak yang berbeda dari dua kelompok bocah tadi. satu di pelosok yang, asli, masih seger banget langitnya. yang lain di antara sesaknya polusi jakarta. fuiih. kalo disuruh milih mending aku yang pertama. biar di pelosok, tapi aku kan bisa ngerasain lari di lapangan, nyebur ke laut, nyari kura-kura di tepi sungai, wah banyak deh. pengen.pengen.pengen! jadi yang kedua? gak kebayang deh. masak iya, masih eSDe juga belom lulus, udah konsumtif banget ajarannya. mana di Jakarta pula. sesek denger namanya.
tapi, ada kabar gembira, teman. ternyata si 'dapur gila' itu bakal abis masa tayangnya, bakal diganti acara laen. moga aja yang gantiin lebih baek.
oke. just suggest. if u have a child / a lil bro/sis, just let them watch both of those programs. let them be what they wanna be. biar kata kamu kayak aku yang senengnya liat bocah lari-larian di hutan ato cebur-ceburan di laut, tetep aja gambaran yang paling deket ya yg kedua. take it easy. kita kan masih bisa kasih tau mereka.
