Tuesday, February 27, 2007
Friday, December 15, 2006
belum puas aku...
belum puas aku memetakan setiap inci ruang kumal yang disebut 'kantor' itu. belum juga aku puas membelai lace, tulle, pun brokat. belum lagi bisa kubedakan mana yang payet plastik imitasi atau kristal swarowsky itu. masih kucoba mengingat jalan pintas yang kutemukan sehari yang lalu. masih coba kudekati kelinci-kelinci manis itu, kubawa sedikit wortel yang tersisa buat mereka. masih coba kubagi cerita dengan kalian, my nice new friends! masih aku simpan energi untuk cik juga koh yang susah sekali dinego itu. baru saja kupesan segelas es kolak pisang segar untuk pelepas dahaga esok hari. dan masih slalu kucoba menelan nasi rames dengan menu yang itu-itu saja untuk pengganjal perut saat terik menyengat.
tapi... bumi nampaknya berhenti berputar sesaat setelah vonis menyakitkan itu dijatuhkan. akhirnya kudengar juga kata-kata yang slalu menghantui setiap hariku. meski kepala ini tak henti mengangguk-angguk seperti boneka kucing keberuntungan dari cina itu, tapi tetap saja kusulit menerimanya. meski senyum terpasang di bibir ini, tapi hati ini berkerut mengernyitkan keningnya, coba menolak fakta ini.
aaarrgghhhh....sudahlah. enough. show must go on. selamat tinggal kantor usang. selamat tinggal debu-debu yang setia menempel di setiap inci perabot bekas yang ada. selamat tinggal telepon kuno dengan angka putar yang selalu membuatku takut dengan deringnya. selamat tinggal udara panas yang selalu sukses menerbitkan lelehan keringat. selamat tinggal pompa air karatan yang ternyata masih berair juga. selamat tinggal kelinci-kelinci manis penghilang stres. selamat tinggal mbak ning yang selalu hadir dengan tawa disela kalimat-kalimat penyemangat hari. selamat tinggal mas edi yang ternyata tak cukup berbaik hati berbagi ilmu. selamat tinggal mas eka yang suka keringetan tapi paling rajin bersih-bersih. selamat tinggal pak indrang, satu orang yang musti dihukum dengan tuduhan telah menjerumuskanku di dunia aneh ini. selamat tinggal bu siane, yang menyadarkanku beginilah kalau seorang chinese bekerja, juga tiga anak-anak pengikutnya, momon yang gendut tapi bakat dagang, robert yang suka game, juga si kecil tata yang nyengir kalau dijailin. selamat tinggal yuli, pembantu yang gampang dijailin. selamat tinggal pak tukang parkir yang ramah. selamat tinggal bu dan pak penjual nasi rames dan es teh. selamat tinggal gang pinggir. selamat tinggal semua.
untuk yang ini, mungkin aku tak ingin lagi menyimpan terlalu lama di memori otak yang sangat terbatas ini. juga tak ingin kusua lagi kalian.
good bye, i meant it!!
tapi... bumi nampaknya berhenti berputar sesaat setelah vonis menyakitkan itu dijatuhkan. akhirnya kudengar juga kata-kata yang slalu menghantui setiap hariku. meski kepala ini tak henti mengangguk-angguk seperti boneka kucing keberuntungan dari cina itu, tapi tetap saja kusulit menerimanya. meski senyum terpasang di bibir ini, tapi hati ini berkerut mengernyitkan keningnya, coba menolak fakta ini.
aaarrgghhhh....sudahlah. enough. show must go on. selamat tinggal kantor usang. selamat tinggal debu-debu yang setia menempel di setiap inci perabot bekas yang ada. selamat tinggal telepon kuno dengan angka putar yang selalu membuatku takut dengan deringnya. selamat tinggal udara panas yang selalu sukses menerbitkan lelehan keringat. selamat tinggal pompa air karatan yang ternyata masih berair juga. selamat tinggal kelinci-kelinci manis penghilang stres. selamat tinggal mbak ning yang selalu hadir dengan tawa disela kalimat-kalimat penyemangat hari. selamat tinggal mas edi yang ternyata tak cukup berbaik hati berbagi ilmu. selamat tinggal mas eka yang suka keringetan tapi paling rajin bersih-bersih. selamat tinggal pak indrang, satu orang yang musti dihukum dengan tuduhan telah menjerumuskanku di dunia aneh ini. selamat tinggal bu siane, yang menyadarkanku beginilah kalau seorang chinese bekerja, juga tiga anak-anak pengikutnya, momon yang gendut tapi bakat dagang, robert yang suka game, juga si kecil tata yang nyengir kalau dijailin. selamat tinggal yuli, pembantu yang gampang dijailin. selamat tinggal pak tukang parkir yang ramah. selamat tinggal bu dan pak penjual nasi rames dan es teh. selamat tinggal gang pinggir. selamat tinggal semua.
untuk yang ini, mungkin aku tak ingin lagi menyimpan terlalu lama di memori otak yang sangat terbatas ini. juga tak ingin kusua lagi kalian.
good bye, i meant it!!
Saturday, December 02, 2006
smacK it Down!!!!
kala perdebatan sengit terjadi, sesaat sebelum akhirnya tayangan yang mengaku bergenre sport itu tidak lagi ditayangkan, memoriku memutar kembali suasana di kelas pSIKOlogiKOMunikasi bareng mas wiwied. topik yang didiskusikan saat itu seputar efek media. sekedar refresh aja, ada 3 teori utama tentang efek media, bullet theory (+hypodhermic needle theory+stimulus respon theory); uses and gratification; en agenda setting. teori peluru mengganggap khalayak bersifat pasif, gampang dipengaruhi media, media dianggap sedemikian perkasa mempengaruhi hingga ke perilaku khalayak. teori kedua bilang, khalayak gak lagi pasif, tapi aktif nentuin pilihan. mereka memilih dan menggunakan media sesuai kebutuhan dan yang dianggap bisa kasih kepuasan. di sini, media dianggap sudah tak lagi perkasa. terakhir, agenda setting. ini tentang adanya satu agenda yang pasti pengen dicapai media. media milih hal2 yang nantinya bisa dikonsumsi khalayaknya. disini media masih cukup perkasa tapi tak sampai bisa mengubah perilaku atau sikap khalayak.
so, kalo diliat respon publik yang sedemikian kejam mengecam tayangan semacam smack down yang merusak anak2, apalagi saat jatuh banyak korban luka parah juga nyawa melayang. wah wah...indikasi bahwa publik indonesia masih berpegang teguh pada teori peluru nampak jelas. padahal itu teori dah dianggap basi. ya...begini ini cara pandang publik kita yang masih aja suka mencari kambing hitam. meski ada juga segelintir orang yang dengan 'bijaksana' menyalahkan orang tua yang kurang mampu mendidik anaknya. jelas mengkambinghitamkan orang tua juga bakal dapat kritik juga.
kembali ke diskusi di kelas, mas wiwied menyimpulkan dari sejumlah celutuk yang muncul bahwa sebenarnya media tak berjalan sendiri dalam mempengaruhi khalayak--dalam kasus yang kami bahas adalah anak-anak--ada lingkungan, ada orang tua, ada juga peer group yang jelas banget efeknya. jadi kurang bijaksana jika mengkambinghitamkan media,mungkin..
masih berkaitan dengan itu, diskusi ditutup dengan satu tanya yang belum juga terjawab hingga pertemuan selanjutnya, yaitu apakah media, dalam hal ini televisi, dapat digunakan sebagai media pembelajaran atau simpelnya dapat menambah pengetahuan? waah..jelas tidak bisa dijawab hanya dengan 'dapat' atau 'tidak dapat'. so???
so, kalo diliat respon publik yang sedemikian kejam mengecam tayangan semacam smack down yang merusak anak2, apalagi saat jatuh banyak korban luka parah juga nyawa melayang. wah wah...indikasi bahwa publik indonesia masih berpegang teguh pada teori peluru nampak jelas. padahal itu teori dah dianggap basi. ya...begini ini cara pandang publik kita yang masih aja suka mencari kambing hitam. meski ada juga segelintir orang yang dengan 'bijaksana' menyalahkan orang tua yang kurang mampu mendidik anaknya. jelas mengkambinghitamkan orang tua juga bakal dapat kritik juga.
kembali ke diskusi di kelas, mas wiwied menyimpulkan dari sejumlah celutuk yang muncul bahwa sebenarnya media tak berjalan sendiri dalam mempengaruhi khalayak--dalam kasus yang kami bahas adalah anak-anak--ada lingkungan, ada orang tua, ada juga peer group yang jelas banget efeknya. jadi kurang bijaksana jika mengkambinghitamkan media,mungkin..
masih berkaitan dengan itu, diskusi ditutup dengan satu tanya yang belum juga terjawab hingga pertemuan selanjutnya, yaitu apakah media, dalam hal ini televisi, dapat digunakan sebagai media pembelajaran atau simpelnya dapat menambah pengetahuan? waah..jelas tidak bisa dijawab hanya dengan 'dapat' atau 'tidak dapat'. so???
Tuesday, November 21, 2006
lauuutttt......i'm coming
Tuesday, October 31, 2006
it's about AttiTUDE!
ini tentang cara pandang. tentang satu hal menata pikir menapaki hari. simple aja. ini aku dapet dari prof retno(dari ugm kemaren). berhubung dia ahli farmasi, kimia gitu, jadilah penjelasan mengalir dengan istilah2 kimiawi.
gini, setiap benda, zat apapun, padat, cair, gas, pasti terdiri dari kumpulan molekul, nah molekul itu tersusun dari kumpulan atom, see? then, dalam tiap atom ada yg namanya proton (yg positif), neutron (yg netral) en elektron (yg negatif). so, (she said) semua, apa aja, mo batu kali, mo intan permata, semua punya proton, neutron, elektron, cuma beda2 jumlahnya. kalo dah gitu, tinggal cara pandang kita. it's about our attitude!(she said firmly). tinggal gimana kita menilai mereka. sebenarnya gak ada yang beda kan. mo gedung tingkat, mo gubug reot, toh balik2nya ke proton-neutron-elektron lagi kan. see the point?
kadang kita kasih penilaian lebih ke semua yang wangi, bersih, blink2, hey! don't u realize it just the same!
well, yakin, aku jadi molai sedikit 'terbuka'. what about u???
Monday, October 30, 2006
uOlEH-uoLEH saKing JoGjA
hummm.....finally mimpi maen ke jogja n mampir ke ugm kesampaian juga. ya... walo gak seasik yang udah menyesaki kepala malam harinya. berdalih melakukan sedikit interview dengan seorang profesor di ugm, akhirnya aku bisa juga menapaki 'the biggest univ in indonesia' (kata tu prof). berbekal selembar uang dua puluh ribu (dari mami) plus sekotak 'roti' karena di hari ke 23 ramadhan itu aku 'berdarah' lagi. bisa dibayangin kan, gimana gak enaknya perjalanan kali ini. tapi toh nyampe juga. setelah berubah jadi orang tolol yang ngitarin ugm berkali-kali tapi gak nemu juga ma yang namanya mbak yuli(yg dah berbaek hati berbagi kamar dan biskuit)akhirnya aku tertidur dengan segala rasa bete. malam pertama itu memang gak nyenengin banget lah. stop! lanjut di second day aja ya. bangun telat, gak sempet ngikut yang pada sahur, jadilah aku menelan laparku bersama sekotak biskuit dan segelas air putih. perburuan hari ini dimulai. berjalan tergesa menyusuri jalanan asing ugm, sampailah kami di gedung pusat. wahh...ilang deh capek jalan sepagian waktu nyampe di bangunan yang keren itu. nuansa belanda (kalo gak salah ye) kentel banget. asik deh. di ruang wakil rektor bidang penelitian, sang interviewee dah nunggu. 'anda telat, mbak'. ujar dia dingin. yoi, 15 menit if i'm not wrong. hehehe...dari semarang ni bu, ujar temanku membela diri. ok. interview berjalan lancar walo sedikit banyak terjadi missunderstanding diantara kami. its ok. then, time's up! padahal masih pengen wansus, bt profil. besok? deal! jam 2 siang. waackss? duh kan aku dah rela bolos kemaren, masak masih ditambah hari ini ma besok? rabu sih gpp, cuma si dummy itu, tapi kamis? wah gak bisa dibiarin, aku gak pengen bolos SikOkoM!. Abis nego2 akhirnya aku besok tetep ikut. tapi...kudu cepet balik. oke. nginep lagi? wah gak bisa kalo di mbak yuli lagi. coba kiki. fine. jemput di Mirota. fuiih.nice kos-kosan. bisa tidur nyenyak malemnya setelah mandi en maem penyet crispy yg yummi itu. pagi, aku sempet ngikut sahur walo gak ada yang dimaem.
interview kedua ini berjalan lebih mulus. gak telat. lebih nyantai karena cuma seputar hal-hal pribadi. wahh...i found that she's a nice, strong woman. dia banyak cerita tentang dia, her childhood, her father, her struggle to educate herself, her husband, and her philosophy of life! keren dah. open my mind banget, jadi ngerasa beda gitu. mana pulang dianter mpe jombor lagi, hehehe.... walo akhirnya mbolos my fave lecture, gpp deh, impas!
interview kedua ini berjalan lebih mulus. gak telat. lebih nyantai karena cuma seputar hal-hal pribadi. wahh...i found that she's a nice, strong woman. dia banyak cerita tentang dia, her childhood, her father, her struggle to educate herself, her husband, and her philosophy of life! keren dah. open my mind banget, jadi ngerasa beda gitu. mana pulang dianter mpe jombor lagi, hehehe.... walo akhirnya mbolos my fave lecture, gpp deh, impas!
Thursday, October 05, 2006
puasa nie...
ramadhan udah hari ke 13 nie. ramadhan yang bener2 gak berkesan buat aku. dont know why. biasa aja. bukan karena di hari pertama puasa pun aku sudah tak ambil bagian meramaikannya. entah karena tak banyak yang disiapin, terutama mental. entah karena aku yang sedang dalam tingkat keimanan yang serendah dasar sumur. entah.
aku selalu berucap janji dalam hati sebelum menutup mata kelelahan dengan harapan manis di hari esok yang lebih 'basah' ibadah. entahlah. tiap pagi sudah kuawali dengan sejuta harap bakal melewati hari yang lebih baik. tapi, apa yang aku dapat? bahkan sampai tengah bulan aku tetap tak merasakan bedanya bulan ini, agungnya bulan ini. tolong, bantu aku merasai indah ramadhan kali ini. beri aku angin surga yang semilir di ceruk hatiku. sinari aku dengan cahaya megah-Mu. biarkan aku ikut-ikutan sok bahagia di bulan ini. sok berlomba mengumpulkan poin pahala-mu. sok menjadi sosok paling alim dengan membalut tubuh dengan berhelai-helai kain layaknya para pekerja kotak elektronik itu.
aku selalu berucap janji dalam hati sebelum menutup mata kelelahan dengan harapan manis di hari esok yang lebih 'basah' ibadah. entahlah. tiap pagi sudah kuawali dengan sejuta harap bakal melewati hari yang lebih baik. tapi, apa yang aku dapat? bahkan sampai tengah bulan aku tetap tak merasakan bedanya bulan ini, agungnya bulan ini. tolong, bantu aku merasai indah ramadhan kali ini. beri aku angin surga yang semilir di ceruk hatiku. sinari aku dengan cahaya megah-Mu. biarkan aku ikut-ikutan sok bahagia di bulan ini. sok berlomba mengumpulkan poin pahala-mu. sok menjadi sosok paling alim dengan membalut tubuh dengan berhelai-helai kain layaknya para pekerja kotak elektronik itu.
Search
Last posts
Archives
|
|