« Home | sebuah penyesalan » | it`s all about the money » | tanya bapak suatu ketika » | rahasia bagus » | bulan tadi malam » | sempurna » | aku dan lomba lari » | resik-resikan » | teman » | hujan dan kamu »

bapak

bapak...
satu orang yang begitu nyata hadir di hidupku. aku tak pernah begitu mencintaimu. tak pernah ada suatu hal yang membuatku merasa musti mencintaimu. kau selalu saja hadir dengan sgala kekurangan yang tampak melebihi luasnya laut yang pernah kubayangkan. aku tak pernah begitu menyayangi sehingga aku harus berjuang mati-matian untukmu. aku tak pernah demikian memimpikanmu. kau tak pernah punya suatu yang bisa amat sangat kubanggakan. bahkan, kau selalu tampak bermuka datar.
tapi...
kini aku merasa aku takkan bisa melangkah sejengkal saja tanpa doamu mengiringku. aku merasa aku takkan bisa berlayar mengarungi lautku tanpa kompas pinjamanmu. aku...aku...seakan tak perlu lagi ada oksigen untukku, karena kaulah udara bagiku.
sebuah peristiwa yang berbuah sepotong ungkapan kasih sayang yang tulus meluncur dari bibir keriputmu membuatku benar-benar menyesal tlah berada jauh dari rengkuhanmu. sebuah kata yang meski tak kudengar langsung, namun benar-benar membuat kau menjadi "Tuhan" ketiga setelah Allah dan ibu.
kini, aku hanya bisa melongo menyadari kebodohanku slama ini. aku yang slama ini gak sedikitpun menyadari kasih sayangmu. aku yang begitu banyak menuntut ini itu tanpa pernah mau tau keadaanmu.
aku...aku...hanyalah seorang anak yang terlambat menyadari kasih seorang ayah. namun, masihkah ada waktu untuk kuhabiskan berdua bersamamu? waktu untuk meyakinkanmu bahwa aku tak lagi membencimu? waktu untuk membuatmu bahagia? waktu untuk melihatmu tertawa? waktu untuk membalas semua kasihmu? aku harap akan slalu ada waktu untukku.